Hasil Visum 7 Pahlawan Revolusi Beredar di Situs Indoleaks


 Hasil Visum 7 Pahlawan Revolusi Beredar di Situs Indoleaks
Polkam / Selasa, 14 Desember 2010 18:05 WIB
Metrotvnews.com, Jakarta: Situs whistleblower, Indoleaks, baru-baru ini merilis hasil visum tujuh pahlawan revolusi. Hasilnya? Sangat mencengangkan, karena berbeda dengan sejarah yang selama ini digembar-gemborkan pemerintah Indonesia, khususnya selama era Presiden Soeharto.

Visum yang dirilis Indoleaks dibuat lima dokter Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), yaitu dokter Roebino Kertopati, dr. Frans Pattiasina, dr. Soetomo Tjokronegoro, dr. Liaw Yan Siang, dan dr. Lim Joe Thay.

Namun sayang, dalam visum tersebut bagian nama, tempat tanggal lahir, pangkat, jabatan, dan alamat dihitamkan. Hanya bagian kewarganegaraan dan agama saja yang terlihat. Hal ini tentu saja menyulitkan untuk mengidentifikasi visum tersebut.

Meski demikian, secara umum hasil visum yang dirilis Indoleaks sangat berbeda dengan sejarah yang dikenal dengan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G 30S/PKI) versi pemerintah orde baru. Menurut hasil visum, rata-rata pahlawan revolusi tewas akibat luka tembak dan pukulan benda tumpul. Tidak ditemukan tanda-tanda penyiksaan fisik. Sedangkan menurut versi pemerintah orde baru, sebagian besar dari ketujuh pahlawan revolusi sempat disiksa, seperti disayat, disundut rokok, dimutilasi, atau dicungkil matanya.

Jendreal Ahmad Yani, menurut versi pemerintah orde baru, selain luka tembak juga dicungkil matanya. Sedangkan menurut hasil visum di situs Indoleaks, Jendral Yani tewas akibat 10 luka tembak. Kondisi serupa juga ditemukan pada jenazah Pierre Tendean, Mayjen S Parman, dan Letjen Soeprapto. Seluruhnya tewas akibat luka tembak, dan bukan akibat disiksa. Organ tubuh jenazah bahkan masih utuh saat ditemukan.

Terkait beredarnya hasil visum versi Indoleaks ini, Markas Besar TNI meminta masyarakat agar tidak mudah percaya. Menurut Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Pertama Iskandar Sitompul, dokumen tersebut harus dicek terlebih dahulu sumbernya. Untuk itu, Mabes TNI akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.(RIZ) 

Link Terkait


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar